Friday, November 15, 2019

Konstruksi Berkelanjutan Dan Kaitannya dengan Bisnis Konstruksi

Konstruksi Berkelanjutan
Dan Kaitannya dengan Bisnis Konstruksi

Secara tradisional pandangan atau sasaran pelaku bisnis konstruksi berorientasi pada :
Proyek -----> Biaya, Waktu dan Mutu
Perusahaan ----> Growth

Sedangkan secara modern mengikuti trend kebutuhan sekarang ini nilai yang ingin di capai adalah:
Proyek -----> Biaya, Waktu dan Mutu + Safety + lingkungan + sosial
Perusahaan ----> Growth
Kondisi diatas mengindikasikan meningkatnya demand terhadap peningkatan value.

Di kuliah sebelumnya, Prof. TK mengatakan, bahwa semakin baik kualitas dan tingkat persaingan kontraktor di Australi namun kenyataannya profit yang di dapatkan tetap tipis. Namun berdasarkan pandangan bapak Abduh, meskipun profit yang di hasilkan tak begitu berubah, namun secara kualitas meraih beyond quality, tetap kondisi tersebut lebih unggul ketimbang tidak memiliki nilai tambah sama sekali.
Beyond Quality ---> suatu standar kualitas yang harus dicapai dengan pandangan maju ke depan.

Beyond Quality
---------------------------------------- standard Quality
enabler
-             -           -              -          -
-            -        -        - -       -- -  kualitas kontraktror Indonesia
-          - ---        ------                -  

Sustainability Construction (SC)
Sustainable Development (SD)
Report (WEDC1987) di buat oleh mantan perdana menteri Australia. Laporannya: Our Common Future, masa depan yang digambarkan adalah masa depan yang buruk, karena pembanguna-pembangunan yang dibuat oleh negara maju itu ternyata melupakan isu Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Selama ini negara-negara maju fokus melakukan itu untuk pembangunan ekonomi, dengan kondisi sosial yang bagus (antara dan miskin dan kaya tidak begitu kentara). Problemnya negara maju melupakan 3 isu tersebut dengan melakukan aktivitas ekonomi di negara lain atau mengeksploitasi resource dari negara lain, misal penambangan di freeport. Namun dampaknya akan berdampak pada seluruh dunia. Hal ini sangat terkait dengan politik lingkungan. Inilah yang mendasari konsep pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan” (menurut Laporan Brundtland dari PBB, 1987).  Idealnya pembangunan berkelnjutan harus memikirkan ekonomi, sosial, dan lingkunan disaat yang bersamaan, artinya semua harus tercapai tanpa mengorbankan salah satunya.

Inklusif society: widely shared
Pembangunan kini adalah model pembangunan eksklusif. Pembangunan yang hanya menjadikan aspek pertumbuhan ekonomi sebagai satu-satunya tujuan pencapaian; sehingga terkadang terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa pemerataan kesejahteraan yang disertai dengan tingginya angka pengangguran, tingkat kemiskinan yang tinggi, dan angka gini ratio yang semakin melebar, serta daya dukung lingkungan yang terus menerus terdegradasi sebagai akibat proses pembangunan.
Pembangunan inklusif yang juga mengurangi tingkat kemiskinan hanya bisa terwujud jika semua pihak berkontribusi untuk menciptakan peluang yang setara, berbagi manfaat pembangunan dan memberikan ruang partisipasi seluas-luasnya dalam pengambilan keputusan; seluruhnya didasarkan pada penghormatan atas nilai dan prinsip-prinsip hak asasi manusia, partisipatif, non-diskriminatif dan akuntabel.
Strategi utama pembangunan inklusif adalah penciptaan lapangan kerja produktif dan menguntungkan, penyediaan jaring pengaman sosial yang efektif dan efisien untuk melindungi mereka yang tidak mampu bekerja atau yang terlalu sedikit mendapatkan manfaat pembangunan, peningkatan pelayanan publik dasar dan dukungan kebijakan publik yang memadai.
Basis Consider for Sustainable Development is Ethics
Jika kita menerapkan sustainability construction artinya kita menekankan penerapan etika dalam pembangunan.

Konsep Sustainability Development
Diagram Konsep Sustainability Negara Maju
Problem di Indonesia sebagai negara berkembang:
1.         Masih ada isu sosial : maish terdapat kasta sosial
2.        Isu ekonomi : kesenjangan ekonomi sangat tinggi antara yang kaya dan yang miskin
3.        Lingkungan : mengeksploitasi alam sebagai sumber pendapatan
Sedangkan segara maju, hanya perlu penekanan masalahlingkungan karena secara ekonomi dan sosial sudah stabil dan baik. Sehingga pendekatan sustainability nya berbeda, seperti diagram dibawah ini.

Pembangunan berwawasan lingkungan.
Dari diagram tersebut diterjemahkan sebagai melakukan perbaikan ekonomi untuk memperbaiki sosial dan lingkungan.
Isu mengenai pengajuan menteri agar AMDAL di hapuskan agar mempercepat proses investasi, hal ini tidak relevan dengan konteks permasalahan. Karena fungsinya AMDAL adalah untuk keselamatan, sehingga tidak ada hubungannya dengan percepatan investasi.

Sustainable Construction (SC)
Mengapa Konstruksi?
Industri konstruksi: inputnya manyoritas dari alam, selama konstruksi banyak menghasilkan waste dan mengkonsumsi banyak energi.
Contoh: sement dan baja. Penggunaan energi berkaitan dengan energi atau CO2 yang di lepaskan jika menggunakan sumber energi fosil, batu bara.
Sustainable Construction: membangun infrastruktur mulai dari desain hingga bangunan tersebut memberikan service dengan tetap memperhatikan sisi ekonomi, sosial dan lingkungan.
Prinsip-prinsip berkelanjutan.

Konsep ini harus memikirkan dari lahirnya bangunan hingan deconstruction sehingga bertentangan sekali dengan percepatan pembangunan.
Agenda for Designers and Contractor
-          Improving Design Process’
-          Improving Construction of Development Process
-          Re-engineering of development
-          RND
-          SD tidak dapat hanya dikerjakan oleh 1 orang, namun harus bersifat inklusif
Draft Agenda KBI
-          Kementrian PU mengeluarkan dokumen yang disebut sebagai agenda 21 konstruksi berkelanjutan Indonesia
-          Agenda ditujukan untk mencapai 3 kondisi prasyarat yaitu: system nilai, teknologi, dan investasi
-          Agenda tersebut disesuaikan dengan agenda konstruksi Nasional 2030 kementrian PU mempromosikan dokumen tersebut sebagai dokumen acuan untuk medetailkan pekerjaan.
Temuan evaluasi tergadao agenda KBI
-          Kelemahan koordinasi
-          PU mengusulkan diri sebagai leader namun tidak di percaya
Kajian Kesiapan Kontraktor
-          Untuk kontraktor besar Indonesia baru siap 74%

Inisiatif Infrastruktur Hijau
-          Terminologi ‘Hijau’ lebih menarik untuk digunakan dari ‘berkelanjutan’
-          Gedung merupakan objek termudah untuk implementasi karena lebih mudah dikenali setiap saat

Green Building Council Indonesia
Kriteria
Aktivitas disebut green jika:
Input                          +  Process Direct Process ----->     output                                             value
(-)                                 (-) waste                                        =                                                         (+)
Minimalkan input      minimalkan waste baik                 dengan output yang sama               maximumkan value
                                  Indirect and direct
Prasyarat Hijau

No comments:

Post a Comment