Konstruksi
Berkelanjutan
Dan
Kaitannya dengan Bisnis Konstruksi
Secara
tradisional pandangan atau sasaran pelaku bisnis konstruksi berorientasi pada :
Proyek
-----> Biaya, Waktu dan Mutu
Perusahaan
----> Growth
Sedangkan
secara modern mengikuti trend kebutuhan sekarang ini nilai yang ingin di capai
adalah:
Proyek
-----> Biaya, Waktu dan Mutu + Safety + lingkungan + sosial
Perusahaan
----> Growth
Kondisi
diatas mengindikasikan meningkatnya demand terhadap peningkatan value.
Di
kuliah sebelumnya, Prof. TK mengatakan, bahwa semakin baik kualitas dan tingkat
persaingan kontraktor di Australi namun kenyataannya profit yang di dapatkan
tetap tipis. Namun berdasarkan pandangan bapak Abduh, meskipun profit yang di
hasilkan tak begitu berubah, namun secara kualitas meraih beyond quality, tetap
kondisi tersebut lebih unggul ketimbang tidak memiliki nilai tambah sama
sekali.
Beyond
Quality ---> suatu standar kualitas yang harus dicapai dengan pandangan maju
ke depan.
Beyond
Quality
----------------------------------------
standard Quality
enabler
-
-
- - -
-
-
- - - -- - kualitas kontraktror Indonesia
-
-
--- ------ -
Sustainability
Construction (SC)
Sustainable
Development (SD)
Report
(WEDC1987) di buat oleh mantan perdana menteri Australia. Laporannya: Our
Common Future, masa depan yang digambarkan adalah masa depan yang buruk, karena
pembanguna-pembangunan yang dibuat oleh negara maju itu ternyata melupakan isu
Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Selama ini negara-negara maju fokus melakukan
itu untuk pembangunan ekonomi, dengan kondisi sosial yang bagus (antara dan
miskin dan kaya tidak begitu kentara). Problemnya negara maju melupakan 3 isu
tersebut dengan melakukan aktivitas ekonomi di negara lain atau mengeksploitasi
resource dari negara lain, misal penambangan di freeport. Namun dampaknya akan
berdampak pada seluruh dunia. Hal ini sangat terkait dengan politik lingkungan.
Inilah yang mendasari konsep pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan
berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb)
yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan” (menurut Laporan Brundtland dari PBB, 1987). Idealnya pembangunan berkelnjutan harus
memikirkan ekonomi, sosial, dan lingkunan disaat yang bersamaan, artinya semua
harus tercapai tanpa mengorbankan salah satunya.
Inklusif
society: widely shared
Pembangunan
kini adalah model pembangunan eksklusif. Pembangunan yang hanya menjadikan
aspek pertumbuhan ekonomi sebagai satu-satunya tujuan pencapaian; sehingga
terkadang terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa pemerataan
kesejahteraan yang disertai dengan tingginya angka pengangguran, tingkat
kemiskinan yang tinggi, dan angka gini ratio yang semakin melebar, serta daya
dukung lingkungan yang terus menerus terdegradasi sebagai akibat proses
pembangunan.
Pembangunan
inklusif yang juga mengurangi tingkat kemiskinan hanya bisa terwujud jika semua
pihak berkontribusi untuk menciptakan peluang yang setara, berbagi manfaat pembangunan
dan memberikan ruang partisipasi seluas-luasnya dalam pengambilan keputusan;
seluruhnya didasarkan pada penghormatan atas nilai dan prinsip-prinsip hak
asasi manusia, partisipatif, non-diskriminatif dan akuntabel.
Strategi
utama pembangunan inklusif adalah penciptaan lapangan kerja produktif dan
menguntungkan, penyediaan jaring pengaman sosial yang efektif dan efisien untuk
melindungi mereka yang tidak mampu bekerja atau yang terlalu sedikit
mendapatkan manfaat pembangunan, peningkatan pelayanan publik dasar dan
dukungan kebijakan publik yang memadai.
Basis
Consider for Sustainable Development is Ethics
Jika
kita menerapkan sustainability construction artinya kita menekankan penerapan
etika dalam pembangunan.
Konsep
Sustainability Development
Diagram Konsep
Sustainability Negara Maju
Problem
di Indonesia sebagai negara berkembang:
1.
Masih
ada isu sosial : maish terdapat kasta sosial
2.
Isu
ekonomi : kesenjangan ekonomi sangat tinggi antara yang kaya dan yang miskin
3.
Lingkungan
: mengeksploitasi alam sebagai sumber pendapatan
Sedangkan
segara maju, hanya perlu penekanan masalahlingkungan karena secara ekonomi dan
sosial sudah stabil dan baik. Sehingga pendekatan sustainability nya berbeda,
seperti diagram dibawah ini.
Pembangunan berwawasan
lingkungan.
Dari
diagram tersebut diterjemahkan sebagai melakukan perbaikan ekonomi untuk
memperbaiki sosial dan lingkungan.
Isu
mengenai pengajuan menteri agar AMDAL di hapuskan agar mempercepat proses
investasi, hal ini tidak relevan dengan konteks permasalahan. Karena fungsinya
AMDAL adalah untuk keselamatan, sehingga tidak ada hubungannya dengan percepatan
investasi.
Sustainable
Construction (SC)
Mengapa
Konstruksi?
Industri
konstruksi: inputnya manyoritas dari alam, selama konstruksi banyak
menghasilkan waste dan mengkonsumsi banyak energi.
Contoh:
sement dan baja. Penggunaan energi berkaitan dengan energi atau CO2 yang di
lepaskan jika menggunakan sumber energi fosil, batu bara.
Sustainable
Construction: membangun infrastruktur mulai dari desain hingga bangunan
tersebut memberikan service dengan tetap memperhatikan sisi ekonomi, sosial dan
lingkungan.
Prinsip-prinsip
berkelanjutan.
Konsep
ini harus memikirkan dari lahirnya bangunan hingan deconstruction sehingga
bertentangan sekali dengan percepatan pembangunan.
Agenda
for Designers and Contractor
-
Improving
Design Process’
-
Improving
Construction of Development Process
-
Re-engineering
of development
-
RND
-
SD
tidak dapat hanya dikerjakan oleh 1 orang, namun harus bersifat inklusif
Draft
Agenda KBI
-
Kementrian
PU mengeluarkan dokumen yang disebut sebagai agenda 21 konstruksi berkelanjutan
Indonesia
-
Agenda
ditujukan untk mencapai 3 kondisi prasyarat yaitu: system nilai, teknologi, dan
investasi
-
Agenda
tersebut disesuaikan dengan agenda konstruksi Nasional 2030 kementrian PU
mempromosikan dokumen tersebut sebagai dokumen acuan untuk medetailkan
pekerjaan.
Temuan
evaluasi tergadao agenda KBI
-
Kelemahan
koordinasi
-
PU
mengusulkan diri sebagai leader namun tidak di percaya
Kajian
Kesiapan Kontraktor
-
Untuk
kontraktor besar Indonesia baru siap 74%
Inisiatif
Infrastruktur Hijau
-
Terminologi
‘Hijau’ lebih menarik untuk digunakan dari ‘berkelanjutan’
-
Gedung
merupakan objek termudah untuk implementasi karena lebih mudah dikenali setiap
saat
Green
Building Council Indonesia
Kriteria
Aktivitas
disebut green jika:
Input +
Process Direct Process ----->
output value
(-) (-) waste = (+)
Minimalkan
input minimalkan waste baik dengan output yang sama maximumkan value
Indirect and
direct
Prasyarat
Hijau